Kasubbag TU Kemenag Langkat Isi Kegiatan Pengabdian Masyarakat UINSU

Stabat (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Langkat yang diwakilkan oleh Kasubbag Tata Usaha Dr. H. Muhammad Syukri MG., MA., menjadi Pemateri dalam kegiatan Pengabdian masyarakat dari Prodi S2 Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi  Islam UIN Sumatera Utara Medan. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Langkat pada Rabu, (05/10). Dengan peserta kegiatan yakni ASN Kementerian Agama Kab. Langkat.

Kasubbag Tata Usaha Dr. H. Muhammad Syukri MG., MA., dengan materi yang disampaikan yakni ” Ruang Digital Dalam Moderasi Beragama”, menyampaikan bahwa, kita harus bijak dan cerdas dalam Penggunaan media sosial, jadikan Media sosial untuk menyampaikan moderasi beragama.

Ia menjelaskan, Moderasi beragama diartikan sebagai sikap mengurangi kekerasan, atau menghindari keekstreman dalam praktik beragama. Gabungan kedua kata itu menunjuk kepada sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem (radikalisme) dan selalu mencari jalan tengah yang menyatukan dan membersamakan semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa Indonesia.

“Ide dasar moderasi adalah untuk mencari persamaan dan bukan mempertajam perbedaan. Moderasi beragama menciptakan kerukunan umat beragama”, jelasnya.

lebih lanjut ia mengatakan bahwa, Negara kita berdasarkan Pancasila, Ada ratusan bahkan ribuan suku, bahasa dan aksara daerah serta kepercayaan lokal di Indonesia. “oleh karena itu kita harus menghargai keberagaman dan perbedaan itu, Jadikan perbedaan ini sebagai alat mempererat dan pemersatu bangsa”, ujarnya.

“Keragaman diyakini sebagai takdir yang tidak diminta melainkan pemberian Tuhan yang maha mencipta, bukan Untuk ditawar. Dengan tujuan agar kehidupan menjadi dinamis saling belajar dan saling mengenal satu sama lain”, tambahnya.

Ia memaparkan, Moderasi beragama merupakan usaha kreatif untuk mengembangkan suatu sikap keberagamaan di tengah berbagai desakan ketegangan (constrains), seperti antara klaim kebenaran absolut dan subjektivitas, antara interpretasi literal dan penolakan yang arogan atas ajaran agama, juga antara radikalisme dan sekularisme.

Diakhir materinya I menerangkan bahwa Komitmen utama moderasi beragama terhadap toleransi menjadikannya sebagai cara terbaik untuk menghadapi radikalisme agama yang mengancam kehidupan beragama itu sendiri dan, pada gilirannya, mengimbasi kehidupan persatuan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UINSU Dr. Muaz Tanjung, MA., Sekretaris Prodi S2 Komunikasi Penyiaran Islam Dr. Muniruddin, M.Ag., beserta rombongan.

RK: