Kemenag Langkat Dukung UINSU Gelar Pengabdian Masyarakat

Stabat (Humas) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Langkat mendukung Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)   dengan menggelar  Pengabdian masyarakat dari Prodi S2 Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi  Islam UIN Sumatera Utara Medan. Dukungan tersebut dalam bentuk yakni Kemenag Langkat sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Pengabdian Masyrakat tersebut. hal ini sebagai salahsatu bentuk Sinergitas dan Koordinasi yang baik sesama kedua lembaga.

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Langkat pada Rabu, (05/10). Dengan peserta kegiatan yakni ASN Kementerian Agama Kab. Langkat.

Dengan Tema kegiatan yakni Literasi Digital Cerdas dan Bijak Bermedia Sosial, kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia dan dilanjutkan dengan pembacaan Al Qur’an oleh Sekretaris Prodi S2 Komunikasi Penyiaran Islam Dr. Muniruddin, M.Ag., serta dilanjutkan dengan Doa oleh Salah Satu ASn Kemenag Langkat Drs. H. Muhammad Husni, S.Pdi.

Mengawali sambutan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UINSU Dr. Muaz Tanjung, MA., menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Agama Kab. Langkat yang telah berkenan menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan Pengabdian masyarakat ini.

Dalam sambutannya ia berharap kepada seluruhnya agar cerdas dan bijak dalam memanfaatkan media sosial.

ia juga berharap kepada narasumber  Dr. H. Muhammad Syukri MG., MA., dapat berkenan memberikan pencerahan kepada kita semua.

Kemudian usai menyampaikan sambutan, kegiatan  dilanjutkan dengan penyerahan Cinderamata yang diberikan  pihak UINSU oleh  Dr. Muaz Tanjung, MA., kepada Kemenag Kab. Langkat.

Selanjutnya, Sambutan sekaligus penyampaian materi oleh Kakan Kemenag Kab. Langkat yang diwakilkan oleh Kasubbag Tata Usaha Dr. H. Muhammad Syukri MG., MA., dengan materi yang disampaikan yakni ” Ruang Digital Dalam Moderasi Beragama”.

Dalam materinya Ia menyampaikan bahwa, kita harus bijak dan cerdas dalam Penggunaan media sosial, jadikan Media sosial untuk menyampaikan moderasi beragama.

Ia menjelaskan, Moderasi beragama diartikan sebagai sikap mengurangi kekerasan, atau menghindari keekstreman dalam praktik beragama. Gabungan kedua kata itu menunjuk kepada sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem (radikalisme) dan selalu mencari jalan tengah yang menyatukan dan membersamakan semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa Indonesia.

“Ide dasar moderasi adalah untuk mencari persamaan dan bukan mempertajam perbedaan. Moderasi beragama menciptakan kerukunan umat beragama”, jelasnya.

lebih lanjut ia mengatakan bahwa, Negara kita berdasarkan Pancasila, Ada ratusan bahkan ribuan suku, bahasa dan aksara daerah serta kepercayaan lokal di Indonesia. “oleh karena itu kita harus menghargai keberagaman dan perbedaan itu, Jadikan perbedaan ini sebagai alat mempererat dan pemersatu bangsa”, ujarnya.

“Keragaman diyakini sebagai takdir yang tidak diminta melainkan pemberian Tuhan yang maha mencipta, bukan Untuk ditawar. Dengan tujuan agar kehidupan menjadi dinamis saling belajar dan saling mengenal satu sama lain”, tambahnya.

Ia memaparkan, Moderasi beragama merupakan usaha kreatif untuk mengembangkan suatu sikap keberagamaan di tengah berbagai desakan ketegangan (constrains), seperti antara klaim kebenaran absolut dan subjektivitas, antara interpretasi literal dan penolakan yang arogan atas ajaran agama, juga antara radikalisme dan sekularisme.

Diakhir materinya I menerangkan bahwa Komitmen utama moderasi beragama terhadap toleransi menjadikannya sebagai cara terbaik untuk menghadapi radikalisme agama yang mengancam kehidupan beragama itu sendiri dan, pada gilirannya, mengimbasi kehidupan persatuan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

RK: