Stabat (Humas), Kepala MAN 3 Langkat Edi Sahputra, S.PdI. MM. turut menghadiri pertemuan Kelompok Kerja Kepala Madrasah Aliyah Provinsi Sumatera Utara (KKM MA SUMUT) bersama Perwakilan Rektorat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pertemuan tersebut berlangsung di MAN 2 Model Medan, Senin (23/05).
Pertemuan antara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Kelompok Kerja Kepala Madrasah Aliyah Provinsi Sumatera Utara dalam rangka Sosialiasasi peluncuran Program Baru terkait Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) mulai Tahun Akademik 2022/2023. Yakni PMB Jalur Keberagamaan dan 3 T. Melalui Jalur ini UIN Sunan Kalijaga menerima Mahasiswa non-Muslim, tidak memandang suku, agama, ras, dan golongan, serta untuk mereka yang berasal dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya (FADIB) UIN Sunan Kalijaga, Bapak Dr. Muhammad Wildan, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI) UIN Sunan Kalijaga, Ibu Dr. Inayah Rohmaniyah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bapak Dr. Afdawaiza, Kepala Bagian Tata Usaha UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Muhammad Mahyudin, SH.MA, Kepala Bagian Rumah Tangga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. H. Zamakhsari, M.Pd, dan Tim Admisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tim Admisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mewakili Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Phil Al Makin menjelaskan, Jalur ini sebagai langkah nyata kampus dalam menjaga keberagaman dan kebhinekaan bangsa di tengah banyaknya perbedaan. Kampus UIN Sunan Kalijaga dengan sejarah panjang yang sejak dulu berkomitmen pada nilai – nilai keberagaman.
“Kami juga menjadi garda depan dialog antar etnis, budaya dan agama. UIN Sunan Kalijaga memiliki kewajiban untuk menjaga dan merawat perbedaan sebagai sebuah rahmat yang harus disyukuri dan menjadikannya kekuatan untuk kemajuan bangsa,” tegasnya.
Kepala MAN 3 Langkat Edi Sahputra, S.PdI. MM. ketika dibincangi oleh Humas mengatakan Studi tingkat tinggi merupakan salah satu keinginan dari sebagian besar lulusan SLTA. Walaupun sekolahnya merupakan sekolah kejuruan, namun keinginan untuk kuliah tentu saja masih ada. Untuk itu diperlukan suatu rencana matang untuk memprogramkan para lulusan dapat diterima di perguruan tinggi favorit, jika perlu ada akses khusus yang memudahkan kelanjutan studi para lulusannya. Diperlukan sebuah kerjasama antara sekolah atau madrasah dengan perguruan tinggi yang dimaksud.