Stabat (Humas), Pada senin pagi yang cerah ini MAN 3 Langkat kembali melaksanakan upacara penaikan bendera. Upacara bendera dilaksanakan di Lapangan Utama MAN 3 Langkat dan diikuti oleh seluruh siswa dan dewan guru. Senin (07/02).
Bertindak sebagai Pembina Upacara kali ini adalah WKM Bidang Akademik Abdi Sukamto, S.Ag. M.Si. mewakili Kepala MAN 3 Langkat Edi Sahputra, S.PdI. MM. yang sedang mengikuti kegiatan Apel di Kantor Kemenag Langkat.
Selaku pembina upacara Abdi Sukamto menyampaikan dalam amanatnya tentang 4 (empat) pilar pendidikan menurut Unesco “Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, artinya tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” tuturnya dalam memulai amanat.
Yang pertama adalah “Learning to do atau belajar untuk melakukan yang berkaitan dengan kemampuan hard skill dan soft skill. Soft skill dan hard skill sangat penting dan dibutuhkan dalam dunia pendidikan, karena sesungguhnya pendidikan merupakan bagian terpenting dari proses penyiapan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas, tangguh, dan terampil dan siap untuk mengikuti tuntutan zaman. Peserta didik sebagai hasil dari produk pendidikan memang harus dituntut memiliki kemampuan soft skill dan hard skill,” pungkas Abdi Sukamto.
Yang kedua adalah “Learning to be sangat erat kaitannya dengan bakat, minat, perkembangan fisik, kejiwaan anak serta kondisi lingkungannya. Misalnya : bagi siswa yang agresif, akan menemukan jati dirinya bila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Dan sebaliknya bagi siswa yang pasif, peran guru sebagai fasilitator bertugas sebagai penunjuk arah sekaligus menjadi mediator bagi peserta didik. Hal ini sangat diperlukan untuk menumbuh kembangkan potensi diri peserta didik secara utuh dan maksimal,” sambungnya
“Dan yang ketiga adalah Learning to live together artinya menanamkan kesadaran kepada para peserta didik bahwa kalian adalah bagian dari kelompok masyarakat. jadi, kalian harus mampu hidup bersama. Dengan makin beragamnya etnis di Indonesia, kita perlu menanamkan sikap untuk dapat hidup bersama,” tuturnya melanjutkan.
“Selanjutnya yang terakhir adalah Learning to believe yang artinya Belajar Untuk Beriman Kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa. Di negara-negara barat belajar untuk percaya dan yakin kepada Tuhan sudah mulai hilang, namun tidak demikian di negara kita. Indonesia merupakan negara Ketuhanan yang menjunjung tinggi nilai keagamaan oleh karena itu pilar ini dimasukan kedalam pilar belajar di indonesia. Kita patut bersyukur bahwa negara kita Indonesia walaupun bukan negara Agama tapi sangat menjunjung tinggi nilai Agama dan nilai-nilai Ketuhanan,” tutup Abdi Sukamto mengakhiri amanatnya.