You are currently viewing Pembina Upacara, Kakan Kemenag Sampaikan Pesan Pentingnya Pendidikan Karakter Siswa

Pembina Upacara, Kakan Kemenag Sampaikan Pesan Pentingnya Pendidikan Karakter Siswa

Stabat (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Langkat H. Ainul Aswad, MA., menjadi Pembina upacara Bendera dan memberikan amanat kepada Guru dan siswa/i MTs, MAS, SMK TIK  Al Washliyah Stabat pada Senin, (13/03/2023).

Sebagai pembina upacara H. Ainul Aswad, MA., memberikan amanat kepada seluruh peserta upacara terkait pentingnya menanamkan jiwa nasionalisme kepada calon-calon pemimpin bangsa. Nasionalisme tersebut salah satunya tercermin melalui kesungguhan dalam mengikuti rangkaian upacara. Terutama proses pengibaran bendera merah putih yang merupakan kegiatan sakral.

Kepada siswa beliau berpesan agar gali potensi diri untuk menggapai cita-cita kedepan dan kesuksesan yang kita raih, kedepan nantinya harus penuh dengan usaha dan doa dari hari ini, dengan giat dalam belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah.

“Kita sebagai siswa yang mempunyai cita-cita yang besar, kita tidak hanya harus di dukung oleh knowlgde, skill dan attitude tetapi juga harus didukung dengan kecerdasan spiritual yang tercermin dengan sikap perilaku yang baik, tutur kata yang sopan dan santun,” ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa untuk mencapai cita cita dan kesuksesan itu harus dengan usaha yang kuat dan doa pastinya. Seseorang yang sukses harus dipersiapkan sedini mungkin korbankan pikiran tenaga dan waktu lebih dari orang lain untuk hal yang positif serta jauhi hal-hal yang bersifat negatif yang dapat merugikan diri sendiri.

Kakan Kemenag Langkat menambahkan bahwa kita sebagai anak selalu memohon doa kepada kedua orang tua agar apa yang dikerjakan kedepan dapat mendapatkan hasil yang baik. Senantiasa bersikap dan bertutur kata yang santun, hormati kedua orang tua, guru dan teman-teman disekolah serta saling tolong menolong dan saling menjaga satu sama lainnya.

Baca Juga:  Kemenag Langkat Gelar Technical Meeting Turnamen Futsal Pelajar Madrasah Aliyah

Lebih lanjut Kakan Kemenag Langkat mengatakan, Pendidikan karakter yang sedang marak diupayakan sekarang tidak akan lepas dari peranan guru yang akan menjadi contoh terdekat bagi siswa di sekolah. Guru adalah orang tua siswa di sekolah, tempat siswa memperoleh perhatian dan pembelajaran yang bermakna. Setiap guru akan membagikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya pada siswa. Dalam proses menbagi ilmu pengetahuan, guru tidak hanya mengajar, tetapi guru juga mendidik siswanya, melatih siswanya, membimbing siswanya, sehingga siswanya mampu memperoleh nilai yang baik. Nilai yang baik tidak hanya nilai yang diperoleh dari aspek pengetahuan saja, tetapi aspek keterampilan dan juga aspek sikap akan menjadi bahan pertimbangan utama bagi guru dalam menilai siswanya. Siswa yang baik adalah siswa yang mampu memiliki keseimbangan dari ketiga aspek tersebut.

Tanggung jawab guru terhadap kemajuan suatu bangsa sangat menentukan. Bagaimana tidak, siswa yang dididiknya sekarang ini merupakan calon generasi penerus dan pelurus bangsa di masa depan.

“Peranan karakter gurulah yang mendominasi terhadap pendidikan karakter siswanya di segala aspek kehidupan mendatang. Guru harus memiliki akhlak yang baik, hal itu bisa terlihat dari mulai guru datang ke sekolah, waktu pelayanan guru saat bersama siswa baik di dalam maupun di luar kelas, cara berpakaian guru, sikap dan tutur kata guru, partisipasi guru dalam setiap kegiatan di sekolah, cara bergaul guru dengan siswanya, dengan sesama guru maupun dengan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat sekitar, sampai pada saat waktu pembelajaran di sekolah telah berakhir, dari hari kehari akan meninggalkan kesan dan kenangan tersendiri bagi setiap siswa bahkan tidak jarang hal itu akan menjadi inspirasi bagi siswanya nanti”, imbuhnya.

Baca Juga:  Kasi PHU Kemenag Langkat Dampingi Kabag Kesra Terima Bantuan BSI Cabang Stabat

Demikianlah karakter dasar yang perlu menghiasi sikap seorang guru di saat melayani siswa dalam menyajikan sebuah pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Sehingga terjadi proses belajar yang mana guru sebagai nahkoda mengantarkan para siswanya menuju ke pulau tujuan pembelajaran. Siswa akan secara otomatis menyayangi dan menghormati gurunya dengan sepenuh hati. Kewibawaan seorang guru akan terbangun kokoh berlandaskan kasih sayang dari para siswanya.

“Jadi, guru harus mampu untuk menghadapi dan menerima perubahan karakter siswa dengan memperbaiki moral dan prilaku, bagaimanapun sifat aslinya guru, namun tetap bisa memberikan tauladan yang baik bagi siswanya di sekolah, seberat apapun masalah yang dihadapi guru di rumah ataupun di madrasah hendaknya tidak akan menjadi derita bagi siswa di madrasah/sekolah. Guru diharapkan mampu memilah-milah permasalahan, jika sudah berada di atas panggung, jalankan peran sebagai guru dengan baik”, pintanya.

Diakhir amanatnya Ia pun mengatakan, Alangkah indahnya suasana Madrasah/sekolah jika semua guru sudah menjalankan perannya dengan karakter guru yang ideal, maka dengan mudah pendidikan karakter yang dituntut dalam kurikulum saat ini akan terlaksana dan tercapai dengan baik, yang hasilnya akan kita rasakan dimasa yang akan datang, terlaksananya segala aspek kehidupan sesuai dengan norma yang berlaku, tidak adanya pelanggaran di masyarakat, terwujudnya masyarakat yang rukun, damai, dan tentram, InsyaAllah.

Leave a Reply