Stabat (Humas), Kegiatan Rabu pagi “Madrasah Berkisah” terus dijalankan secara konsisten di MAN 3 Langkat, seluruh siswa/i dan Dewan Guru MAN 3 Langkat kembali berkumpul di tengah lapangan dan podium untuk melaksanakan kegiatan “Madrasah Berkisah”, Rabu (16/02). Seluruh warga MAN 3 Langkat dengan antusias berkumpul di lapangan untuk mendengarkan siswa/i yang akan menceritakan kisah tentang salah satu sosok pahlawan Muslimah yakni Khaulah binti Azur dan kisah tentang Nabi Ayyub As.
Pada penampilan “Madrasah Berkisah” kali ini, siswi yang pertama tampil di podium adalah Sabilla Annisa dari Kelas XII Agama 1, yang menceritakan kisah tentang salah satu sosok pahlawan Muslimah yang mendapat gelar “Pedang Allah” dari kalangan perempuan yakni Khaulah binti Azur.
Mengawali kisahnya Sabilla menyampaikan “Dalam beberapa literatur sejarah Islam, kita ketahui bahwa julukan “Pedang Allah” adalah julukan untuk Khalid bin Walid . Namun karena keberanian dan ketangguhannya di medan perang, membuat Khaulah binti Azur dijuluki hal yang sama yakni “Pedang Allah” dari kalangan perempuan,” ujarnya memulai cerita.
“Khaulah adalah salah satu sosok muslimah tangguh dan pemberani, jiwa dan raganya ia korbankan untuk membela Islam. Khaulah pun digelari ‘The Black Rider’ karena ketika memasuki arena pertempuran mengenakan pakaian serba hitam sembari menunggangi kuda. Bagai singa yang kelaparan, Khaulah mengibaskan pedangnya dan menghunus musuh-musuh yang ada di hadapannya,” tutup Sabilla mengakhiri ceritanya.
Kemudian siswa yang tampil selanjutnya yaitu Raffi Aditya dari Kelas XI IPS 1, yang menceritakan kisah tentang salah satu Nabi yang mulia dengan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. yakni Nabi Ayyub As.
“Sebelum ujian kesabaran menimpanya, Nabi Ayyub diberikan limpahan karunia nikmat oleh Allah. Beliau dikaruniai badan sehat dengan wajah yang rupawan. Beliau juga diberi anugerah berupa anak-anak keturunan yang baik dan seorang istri yang setia. Menurut pendapat ulama yang paling populer, nama istri Nabi Ayyub adalah Rahma binti Afraim bin Yusuf bin Ya’qub,” ujar Raffi memulai ceritanya
“Allah memberi ujian kepada Nabi Ayyub dengan mengambil kembali seluruh nikmat berlimpah yang Dia berikan kepada beliau. Pertama, Allah timpakan kepada Ayyub alaihissalam penyakit kulit di sekujur tubuhnya. Nabi Ayyub pun jatuh miskin. Ditambah dengan kondisi penyakitnya, semua orang menjauhi beliau. Nabi Ayyub pun mengasingkan diri ke suatu tempat. Hanya istri beliau yang setia menemani, juga dua orang sahabat beliau yang selalu mengunjungi. Karena kesabaran Nabi Ayyub yang luar biasa saat menjalani ujian tersebut, Allah pun menunjukkan jalan keluar dan memberikan kesembuhan seperti sedia kala kepada Nabi Ayyub serta memberikan pujian atas kesabarannya dalam menghadapi ujian yang diberikan Allah SWT,” tutupnya mengakhiri cerita.