Stabat (Humas), Kementerian Agama Kabupaten Langkat dalam meningkatkan kompetensi para Pendidiknya dalam menerapkan Kurikulum Merdeka terus melakukan pembinaan. Pada kesempatan kali ini Kementerian Agama Kabupaten Langkat menggelar Pembinaan bagi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI). Kegiatan pembinaan tersebut berlangsung di Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat. Rabu, (07/09).
Pembinaan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sumatera Utara Dr. H. Muksin Batubara, M.A.
Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Kab. Langkat Dr. H. Saiful Abdi, SH, SE, M.Pd., dengan peserta kegiatan yang berasal dari Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam Kabupaten Langkat serta Para Pengawas Pendidikan Agama Islam Kemenag Kab. Langkat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Langkat H. Ainul Aswad, MA., dalam sambutannya berpesan agar guru PAI senantiasa melakukan sinergi dengan meningkatkan kinerja dengan senantiasa secara optimal menjaga mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah dan madrasah.
“Melalui pembinaan akan semakin meningkatkan keterpaduan dalam pelaksanaan program kerja Seksi PAI dan kinerja guru dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan Agama Islam.
“Semoga Peningkatan kompetensi melalui pembinaan terkait kurikulum merdeka pada hari ini mendapatkan manfaat dan senantiasa di berikan keberkahan dan ridho dari Allah SWT”, tutup Kakan.
Sementara itu, Kabid Pakis Kemenagsu dalam materi yang disampaikannya mengatakan bahwa Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kearifan masing-masing. Kurikulum Merdeka memberikan guru keleluasaan dalam menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran pada peserta didik.
Kurikulum Merdeka juga dilengkapi pembelajaran kolaboratif berbentuk proyek yang bertujuan untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila melalui pengalaman belajar.
“Dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek, memberikan kesempatan kepada siswa lebih percaya diri untuk belajar melalui pengamatan, seperti bekerja sama dan toleransi antar-sesama dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,” tutur Kabid.
Ketiga, Kurikulum Merdeka lebih relevan dan interaktif. Pembelajaran dilakukan melalui berbagai kegiatan berbasis proyek di dalam kelas. Dengan demikian, peserta didik akan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan saat lulus sekolah, seperti bekerja dalam kelompok dan menghasilkan suatu karya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasi PAIS Kemenag Langkat H. Edy Rosadi, S.Ag., M.Pd., dan seluruh Staf Seksi PAIS Kemenag Langkat.